Tes fungsi tiroid bertujuan untuk membantu
menentukan status tiroid. Tes T4 digunakan untuk menentukan suatu
hipotiroidisme atau hipertiroidisme, menentukan maintenance dose tiroid
pada hipotiroidisme dan memonitor hasil pengobatan antitiroid pada
hipertiroidisme. Tes T3 digunakan untuk mendiagnosis hipertiroidisme dengan
kadar T4 normal .
TSHs (Thyroid Stimulating Hormon sensitive)
adalah tes TSH generasi ke tiga yang dapat mendeteksi TSH pada kadar yang
sangat rendah sehingga dapat digunakan sebagai pemeriksaan tunggal dalam
menentukan status tiroid dan dilanjutkan dengan tes FT4 hanya bila dijumpai
TSHs yang abnormal. FT4 lebih sensitif daripada FT3 dan lebih banyak digunakan
untuk konfirmasi hipotiroidisme setelah dilakukan tes TSHs .
Tes Thyroid Releasing Hormone
(TRH) digunakan untuk mengukur respons hipofisis terhadap rangsangan TRH, yaitu
dengan menentukan kadar TSH serum sebelum dan sesudah pemberian TRH eksogen.
Pada hipertiroidisme klinis atau subklinis tidak tampak peningkatan TSH setelah
pemberian TRH. Sebaliknya bila pasien eutiroid atau sumbu hipotalamus-hipofisis
masih intak, maka hipofisis akan memberikan respons yang adekuat terhadap
rangsangan TRH. Tes TRH yang normal menyingkirkan diagnosis hipertiroidisme .
Tes TRH hanya dilakukan pada pasien yang
dicurigai hipertiroidisme sedangkan kadar FT4 dan FT3 masih normal atau untuk
mengevaluasi kadar TSH yang rendah atau tidak terdeteksi dengan atau
tanpa hiper/hipotiroidisme yang penyebabnya tidak diketahui .
TES UNTUK MENUNJUKKAN GANGGUAN FUNGSI TIROID
Antibodi Tiroglobulin (Tg) merupakan salah satu protein utama tiroid yang berperan
dalam sintesis dan penyimpanan hormon tiroid. Tujuan tes : terutama diperlukan
sebagai petanda tumor dalam pengelolaan karsinoma tiroid
berdiferensiasi baik (well differentiated thyroid carcinoma). Kadar Tg
akan meningkat pada karsinoma tiroid berdiferensiasi baik dan akan kembali
menjadi normal setelah tiroidektomi total, kecuali bila ada metastasis. Kadar
Tg rendah menunjukkan tidak ada jaringan karsinoma atau metastasis lagi.
Kadarnya akan meningkat kembali jika terjadi metastasis setelah terapi .
Pada penyakit Graves ditemukan antibodi yang
mmpengaruhi resepor TSH dari sel tiroid dan merangsang produksi hormon tiroid.
Antibodi ini disebut thyroid stimulating immunoglobulins (TSI).
Selain TSI, ada immunoglobulin yang merangsang pertumbuhan kelenjar tiroid
tanpa mempengaruhi produksi hormon. Antibodi ini disebut thyroid growth
immunoglobulins (TGI) .
TES UNTUK MONITORING TERAPI
Untuk memonitoring terapi tiroid maka
diperlukan tes T4 Total, T3 , FT4, FT3 dan TSH seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya. Tujuan tes monitoring terapi untuk melihat perkembangan
terapi berdasarkan status tiroid.
NILAI RUJUKAN DAN INTERPRETASI
1. TES T4
·
Nilai Rujukan :
- Dewasa : 50-113 ng/L (4,5mg/dl)
- Wanita hamil, pemberian kontrasepsi oral : meningkat
- Diatas
: diatas 16,5 mg/dl
- Anak-anak
: diatas 15,0 mg/dl
- Usila
: menurun sesuai penurunan kadar protein plasma
·
Interpretasi :
- Meningkat : hipertiroidisme, tiroiditis
akut, kahamilan, penyakit hati kronik, penyakit ginjal, diabetes
mellitus, neonatus, obat-obatan: heroin, methadone, estrogen.
- Menurun : hipotiroidisme,
hipoproteinemia, obat2an seperti androgen, kortikosteroid, antikonvulsan,
antitiroid (propiltiouracil) dll.
2. TES T3
·
Nilai Rujukan:
Dewasa
: 0,8 – 2,0 ng/ml (60-118 ng/dl)
Wanita hamil, pemberian kontrasepsi oral :
meningkat
Infant dan anak-anak kadarnya lebih tinggi.
·
Interpretasi
- Meningkat : hipertiroidisme, T3
tirotoksikosis, tiroiditis akut, peningkatan TBG, obat-obatan:T3 dengan dosis
25 mg/hr atau lebih dan obat T4 300 mg/hr atau lebih,
dextrothyroxine, kontrasepsi oral
- Menurun : hipotiroidisme (walaupun
dalam beberapa kasus kadar T3 normal), starvasi, penurunan TBG, obat-obatan:
heparin, iodida, phenylbutazone, propylthiuracil, Lithium,
propanolol, reserpin, steroid.
3. TES FT4 (FREE THYROXIN)
·
Nilai Rujukan: 10 – 27 pmol/L
o Interpretasi
- Meningkat : pada penyakit Graves dan
tirotoksikosis yang disebabkan kelebihan produksi T4.
- Menurun : hipertiroidisme primer,
hipotiroidisme sekunder, tirotoksikosis karena kelebihan produksi T3.
1.
4. TES FT3 (FREE
TRI IODOTIRONIN)
·
· Nilai Rujukan : 4,4 – 9,3 pmol/L
·
· Interpretasi :
- Meningkat : pada penyakit Graves dan
tirotoksikosis yang disebabkan kelebihan produksi T3.
- Menurun : hipertiroidisme primer,
hipotiroidisme sekunder, tirotoksikosis karena kelebihan produksi T3.
5. Tes TSH (THYROID STIMULATING HORMONE)
·
Nilai rujukan : 0,4 – 5,5 mIU/l
·
Interpretasi :
- Meningkat : hipotiroidisme pimer, tiroiditis
(penyakit autoimun Hashimoto), terapi antitiroid pada hipertiroidisme,
hipertiroidisme sekunder karena hiperaktifitas kelenjar hipofisis, stress
emosional berkepanjangan, obat-obatan misalnya litium karbonat dan iodium
potassium.
- Menurun : hipertiroidisme primer,
hipofungsi kelenjar hipofisis anterior, obat-obatan misalnya aspirin,
kortikosteroid, heparin dan dopamin.
6. TES TSHs (TSH 3rd Generation)
·
Nilai rujukan : 0,4 – 5,5 mIU/l
Batas pengukuran : 0,002 – 20 mIU/L
·
Interpretasi
- Meningkat : hipotiroidisme pimer, tiroiditis
(penyakit autoimun Hashimoto), terapi antitiroid pada hipertiroidisme,
hipertiroidisme sekunder karena hiperaktifitas kelenjar hipofisis, stress
emosional berkepanjangan, obat-obatan misalnya litium karbonat dan iodium
potassium.
- Menurun : hipotiroidisme sekunder,
hipertiroidisme primer, hipofungsi kelenjar hipofisis anterior,
obat-obatan misalnya aspirin, kortikosteroid, heparin dan dopamin.
7. Antibodi Tiroglobulin
·
Nilai rujukan : 3-42 ng/ml
·
Interpretasi :
- Meningkat : hipertiroidisme, subakut
tiroiditis, kanker tiroid yang tidak diterapi, penyakit Graves, tumor benigna,
kista tiroid.
- Menurun : hipotiroidisme neonatal.
8. Antibodi Mikrosomal
·
Nilai rujukan : hasil tes negatif
·
Interpretasi :
Adanya antibodi mikrosomal menunjukkan
penyakit tiroid autoimun, juga dapat ditemukan pada kanker tiroid.
Pada penderita dengan pengobatan tiroksin, bila ditemukan antibodi tiroid
memberi petunjuk kegagalan fungsi tiroid.
9. TS Ab
·
Nilai rujukan: hasil tes negatif
·
Interpretasi :
TSAb ditemukan pada 70-80% penderita Graves
yang tidak mendapat pengobatan, 15% pada penyakit Hashimoto, 60% pada penderita
Graves oftalmik dan pada beberapa penderita kanker tiroid.
1 comments
Post a Comment