Insulin-like Growth Factor 1 (IGF-1) adalah faktor pertumbuhan yang
mempunyai fungsi sangat kompleks. Faktor pertumbuhan IGF-1 merupakan perantara
terhadap hormon pertumbuhan, memicu pengambilan asam amino, sintesis protein
dan utilisasi penggunaan glukosa. Faktor pertumbuhan ini diproduksi oleh
hati yang membantu kerja dari fungsi endokrin. Kadar IGF-1 dalam serum
meningkat pada saat pertumbuhan dan menurun setelah dewasa.
Kortisol adalah hormon golongan glikokortikoid yang dihasilkan oleh korteks
adrenal atas pengaruhadrenocorticotropic hormone (ACTH). Hormon ini mempengaruhi
metabolisme karbohidrat, protein dan lemak ; sebagai anti inflamasi ;
mempertahankan tekanan darah ; memperlambat kerja insulin dan memicu terjadinya
glikogenesis di hati. Kadar kortisol di dalam darah dipengaruhi oleh waktu
pengambilan, pada pagi hari kadarnya lebih tinggi dan rendah pada sore hari.
Pemeriksaan kadar kortisol bertujuan untuk mengetahui fungsi korteks adrenal.
Transferin adalah protein yang tergolong dalam fraksi beta globulin yang dihasilkan
oleh hati. Transferin berfungsi mengangkut besi dari dinding usus atau cadangan
besi ke sumsum tulang untuk pembentukan prekursor eritrosit dan limfosit. Kadar
transferin ini meningkat bila didapatkan defisiensi besi dan menurun pada
infeksi menahun, peradangan, penyakit kanker, penyakit ginjal dengan
proteinuria dan penyakit kelainan hati.
Fosfatase asam adalah enzim yang dihasilkan terutama oleh kelenjar prostat dan
didapatkan dalam kadar tinggi di dalam semen. Selain itu, enzim ini didapatkan
pula dalam sumsum tulang, eritrosit, limpa dan hati. Sepertiga sampai
seperempat dari kadar fosfatase asam total serum dihasilkan oleh kelenjar
prostat yang disebut sebagai fosfatase asam prostat yang merupakan isoenzim
fosfatase asam. Kadar fosfatase asam dan fosfatase asam prostat ini meningkat
terutama pada kanker prostat, sedangkan kadarnya pada hipertrofi prostat jinak
normal. Setelah prostatic massage atau extensive
palpation dapat meningkatkan
kadar fosfatase asam. Pemeriksaan aktifitas fosfatase asam kurang bermanfaat
untuk mendeteksi kanker prostat. Oleh karena itu untuk menentukan adanya kanker
prostat lebih baik dilakukan pengukuran kadar Prostate Spesific Antigen (PSA).
Kortisol adalah hormon golongan glikokortikoid yang dihasilkan oleh korteks adrenal atas pengaruhadrenocorticotropic hormone (ACTH). Hormon ini mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan lemak ; sebagai anti inflamasi ; mempertahankan tekanan darah ; memperlambat kerja insulin dan memicu terjadinya glikogenesis di hati. Kadar kortisol di dalam darah dipengaruhi oleh waktu pengambilan, pada pagi hari kadarnya lebih tinggi dan rendah pada sore hari. Pemeriksaan kadar kortisol bertujuan untuk mengetahui fungsi korteks adrenal.
Transferin adalah protein yang tergolong dalam fraksi beta globulin yang dihasilkan oleh hati. Transferin berfungsi mengangkut besi dari dinding usus atau cadangan besi ke sumsum tulang untuk pembentukan prekursor eritrosit dan limfosit. Kadar transferin ini meningkat bila didapatkan defisiensi besi dan menurun pada infeksi menahun, peradangan, penyakit kanker, penyakit ginjal dengan proteinuria dan penyakit kelainan hati.
Fosfatase asam adalah enzim yang dihasilkan terutama oleh kelenjar prostat dan didapatkan dalam kadar tinggi di dalam semen. Selain itu, enzim ini didapatkan pula dalam sumsum tulang, eritrosit, limpa dan hati. Sepertiga sampai seperempat dari kadar fosfatase asam total serum dihasilkan oleh kelenjar prostat yang disebut sebagai fosfatase asam prostat yang merupakan isoenzim fosfatase asam. Kadar fosfatase asam dan fosfatase asam prostat ini meningkat terutama pada kanker prostat, sedangkan kadarnya pada hipertrofi prostat jinak normal. Setelah prostatic massage atau extensive palpation dapat meningkatkan kadar fosfatase asam. Pemeriksaan aktifitas fosfatase asam kurang bermanfaat untuk mendeteksi kanker prostat. Oleh karena itu untuk menentukan adanya kanker prostat lebih baik dilakukan pengukuran kadar Prostate Spesific Antigen (PSA).
0 comments
Post a Comment