Wednesday, May 7, 2014

Radikal bebas



Radikal bebas yang terbentuk secara berlebihan di dalam tubuh kita dapat memicu timbulnya berbagai penyakit berbahaya seperti kanker, aterosklerosis, penyakit neurologis, katarak, dan sebagainya. Namun, sebetulnya serangan radikal bebas ini dapat dicegah apabila di dalam tubuh kita terdapat antioksidan yang berfungsi normal dan dalam jumlah yang cukup. Oleh karena itu, melakukan pemeriksaan antioksidan merupakan salah satu upaya yang terbaik untuk mencegah bahaya radikal bebas.
Manusia hidup dalam lingkungan yang bermusuhan dan tidak bersahabat. Di samping itu, manusia berulah menciptakan ketidakseimbangan lingkungan. Tanpa disadari bahwa dalam tubuh kita secara terus-menerus terbentuk radikal bebas melalui peristiwa metabolisme sel normal, peradangan, kekurangan nutrisi dan sebagai respon terhadap adanya sinar gamma, ultra violet (UV), polutan lingkungan (seperti asap rokok, kendaraan bermotor), olah raga berlebihan, stres dan lain-lain. Oleh sebab itu, tubuh kita memerlukan suatu substansi penting yakni antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari serangan rdikal bebas dengan meredam dampak negatif senyawa ini.
Bahaya Radikal Bebas
Radikal bebas merupakan suatu atom, molekul, atau senyawa yang mengandung satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Karena kehilangan pasangannya itu, sifatnya menjadi tidak stabil, reaktif dan radikal. Akibatnya, ia selalu berusaha mencari pasangan elektron, tetapi dengan cara yang radikal, yakni merebut elektron dari molekul lain.
Perbuatan si radikal bebas ini berakibat pada rusaknya molekul atau senyawa yang elektronnya dirampas. Bahayanya, aksi perampasan elektron itu menimbulkan reaksi berantai sehingga radikal bebas yang terlahir semakin banyak. Saat tubuh kita dipenuhi radikal bebas yang berlebihan maka molekul yang tidak stabil yang berada di dalam tubuh kita berubah bentuk menjadi molekul pemangsa. Mereka mulai bergerak liar dan menyerang bagian tubuh yang sehat maupun  yang tidak sehat sehingga dapat menyebabkan berbagai penyakit.
Penyakit Yang Berhubungan dengan Radikal Bebas
- Aging / Penuaan
- Aterosklerosis / Penyempitan Pembuluh Darah
- Kanker
- Katarak
- Penyakit atau Gangguan pada Hati, Ginjal & Paru
- Penyakit Neurologis (Down’s Syndrome, Alzheimer Disease, Dementia / Pikun, dll)
Sebenarnya radikal bebas ini penting artinya bagi kesehatan dan fungsi tubuh jika jumlahnya tidak berlebihan atau dalam keadaan seimbang. Pada saat terjadi infeksi, radikal bebas diperlukan untuk membunuh mikroorganisme penyebab infeksi.
Antioksidan
Antioksidan melumpuhkan radikal bebas dengan memberikan elektron kepadanya sehingga tidak lagi radikal terhadap bagian-bagian tubuh. Antioksidan ini terdiri dari berbagai macam komponen baik intraselular (di dalam sel / endogen), maupun ekstraselular (di luar sel / eksogen).
Terdapat 3 kelompok antioksidan dalam tubuh:
1. Primary Antioxidants (Antioksidan Primer)
Bekerja dengan cara mencegah pembentukan radikal bebas baru. Contoh: SOD (Superoxide Dismutase), GPx (Glutathione Peroxidase), dan Protein Pengikat Metal(Metal Binding Protein) seperti Ferritin atau Ceruloplasmin.
2. Secondary Antioxidants (Antioksidan Sekunder)
Berfungsi menangkap senyawa radikal serta mencegah terjadinya reaksi berantai. Contoh: vitamin E (a-tokoferol), vitamin C (askorbat), b-karoten, Asam urat, Flavonoid, Bilirubin dan Albumin.
3. Tertiary Antioxidants (Antioksidan Tersier)
Antioksidan jenis ini memperbaiki kerusakan sel-sel dan jaringan yang disebabkan oleh radikal bebas. Contoh: enzim-enzim yang memperbaiki DNA dan metionin sulfoksida reduktase.
Antioksidan vs Radikal Bebas
Jika  kita kekurangan salah satu komponen antioksidan, akan menyebabkan terjadinya penurunan status antioksidan secara menyeluruh dan mengakibatkan perlindungan tubuh terhadap serangan radikal bebas melemah.
Keseimbangan Radikal Bebas & Antioksidan Sangat Diperlukan Dalam Tubuh
Penggunaan antioksidan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan sesuai dengan hasil pemeriksaan SAT, SOD, dan GPx.
Pemeriksaaan Status Antioksidan
Saat ini telah tersedia pemeriksaan laboratorium untuk menilai sistem antioksidan dalam tubuh, yaitu:
1. Status Antioksidan Total (SAT)
Merupakan pemeriksaan untuk mengukur kapasitas dan aktivitas total antioksidan yang terdapat dalam tubuh.
2. Superoxide Dismutase (SOD)
Merupakan suatu enzim yang memiliki efek antioksidan terhadap radikal bebas (superoksida, O2.-) terdapat di dalam tubuh.
3. Glutathione Peroxidase (GPx)
Merupakan enzim utama yang memusnahkan hidrogen peroksida (H2O2) yang dihasilkan oleh SOD dengan cara mengubahnya menjadi air (H2O).
Mengapa Kita Perlu Memeriksa Status Antioksidan ?
1. Untuk memberikan informasi tentang kapasitas status antioksidan.
2. Untuk menilai daya tahan tubuh atau perlindungan tubuh terhadap serangan radikal bebas.
Siapa Saja Yang Memerlukan Pemeriksaan Status Antioksidan ?
1. Lanjut Usia
2. Perokok
3. Kegemukan
4. Pasien Diabetes Melitus
5. Penderita Hipertensi
6. Penderita Peradangan Kronis
7. Individu dengan risiko penyakit-penyakit tersebut di atas (penyakit vaskular) yang ditandai dengan abnormalitas kolesterol LDL dan C-Reactive Protein (CRP)
Kapan Diperlukan Pemeriksaan Antioksidan ? Pemeriksaan Status Antioksidan diperlukan untuk :
 Skrining awal
Dilakukan sebelum pengobatan dan sebelum pemberian suplemen antioksidan.
 Monitoring (menilai hasil pengobatan)
Dilakukan setelah pemberian obat atau suplemen antioksidan

Artikel Terkait

0 comments

Post a Comment

Cancel Reply