Wednesday, May 7, 2014

Diagnostik BNP


Apa itu BNP ??????
B-type Natriuretic Peptide (BNP) adalah hormon yang dihasilkan oleh otot jantung ketika otot bilik (ventrikel) jantung meregang atau mengalami tekanan. BNP berfungsi mengatur keseimbangan pengeluaran garam dan air, termasuk mengatur tekanan darah. BNP diproduksi sebagai pre-hormon yang disebut proBNP. Pada saat terjadi peregangan otot jantung, proBNP akan dipecah menjadi 2 bagian yaitu bagian yang aktif (BNP) dan bagian yang lebih stabil yaitu NT-ProBNP, dan keduanya akan dibebaskan masuk ke dalam aliran darah/sirkulasi.
Jika jantung, khususnya otot bilik jantung sebelah kiri (ventrikel kiri) fungsinya terganggu, kadar NT-ProBNP di dalam darah akan meningkat. Karena itu, NT-proBNP digunakan sebagai penanda untuk deteksi gagal jantung.
Siapa perlu periksa NT-proBNP ?
Pada pasien yang berisiko tinggi, misalnya penyandang diabetes mellitus tipe 1 yang mengalami nefropati diabetik (dapat dideteksi dengan pemeriksaan Albumin Urine Kuantitatif), NT-proBNP merupakan penanda untuk memprediksi risiko kematian akibat penyakit jantung/pembuluh darah, meskipun pasien tidak mengalami gejala gagal jantung.
Demikian juga pada penyandang diabetes mellitus tipe 2 yang mengalami mikroalbuminuria, NT-proBNP merupakan penanda untuk memprediksi risiko kematian akibat gagal jantung kongestif.
Brain Natriuretic Peptide (BNP) diproduksi oleh sel otot jantung terutama ventrikel, sebagai respon terhadap volume dan tekanan yang berlebihan. Protein ini berfungsi sebagai hormon yang bekerja di ginjal untuk meningkatkan diuresis dan natriuresis, serta menghambat peningkatan rangsangan simpatis, sehingga dapat mengurangi volume dan tekanan berlebih pada dinding ventrikel.3 BNP berasal dari protein proBNP yang merupakan bagian dari ujung C, sedangkan ujung N akan menjadi NT-proBNP (N Terminal proBNP). Berbeda dengan BNP, NTproBNP
belum banyak diketahui fungsinya. Proses pembentukan NT-proBNP bersamaan dengan pembentukan fragmen BNP, karena berasal dari mRNA yang sama. Setiap rangsangan yang meningkatkan aktifitas promoter gen BNP akan menghasilkan kedua protein ini dalam jumlah yang sama.4 Namun, setelah berada dalam sirkulasi, terdapat perbedaan antara BNP dan NT-proBNP. Waktu paruh NTproBNP adalah 120 menit, menunjukkan bahwa perubahan hemodinamik yang bermakna dapat dideteksi dengan tes NT-proBNP setiap 12 jam. Sedangkan waktu paruh dari BNP hanya 22 menit.2 Sebagai hormon endokrin jantung, kadar BNP dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik dari organ target, dan keberhasilan mengurangi beban volume dan rangsangan simpatis. NT-proBNP yang merupakan hormon inaktif, kadarnya relatif stabil karena tidak banyak dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik
seperti BNP.
BNP harus memenuhi beberapa kriteria agar bermanfaat secara klinis, antara lain :
1. mempunyai nilai tambah yang signifikan dalam diagnosis, patofisiologi dan prognosis disbanding tes yang sudah ada.
2. dapat membantu dalam mengidentifikasi pasien yang akan mendapat keuntungan dari terapi tertentu.
3. dapat dipercaya, mudah dan cepat diperoleh.
4. efesien dalam segi pembiayaan.
Fungsi Diagnostik BNP
Pemeriksaan BNP atau NT-proBNP dapat dipakai untuk membedakan sesak kardiak atau non kardiak pada situasi kegawatan.7 Studi prospektif multinasional menyimpulkan bahwa, BNP dengan kadar 100 pg/mL mempunyai sensitivitas 90% dan spesifitas 76% untuk membedakan gagal jantung dari penyebab sesak yang lain. Kadar 50 pg/mL mempunyai nilai prediksi negatif sebesar 96%.8 Tingginya kadar BNP atau NT-proBNP berhubungan erat dengan disfungsi ventrikel. Kedua petanda ini sangat sensitif dan cukup spesifik untuk mendiagnosis disfungsi ventrikel dan gagal jantung. Pada pemeriksaan pasien di Unit Gawat Darurat (UGD), BNP mempunyai sensitifitas 97%, specificity 84%, dan nilai prediksi positif 70% untuk mendeteksi
gangguan fungsi sistolik. Kadar BNP meningkat bilafraksi ejeksi berkurang.
Kadar BNP berhubungan dengan nilai Tekanan Baji Kapiler Pulmonal Karena BNP dapat menggambarkan beban stress sel otot jantung, maka BNP dapat dijadikan salah satu kriteria, untuk mengoptimalkan terapi agar tercapai tingkat beban minimal sel otot jantung. Penurunan kadar BNP berkorelasi kuat dengan penurunan tekanan baji kapiler pulmonal (pulmonary capillary wedge pressure, PCWP). Perubahan PCWP dari 33 ± 2 mm Hg menjadi 25 ± 2 mm Hg selama 24 jam pertama, akan menurunkan kadar BNP dari 1472 ± 156 pg/mL menjadi 670 ± 109 pg/mL. Penurunan ini tampak setelah 2-4 jam terapi diberikan.2 Dari studi klinik terdahulu diketahui bahwa pemakaian BNP untuk diagnostik di UGD pada pasien yang dicurigai gagal jantung dapat memperpendek masa rawat inap, sehingga biaya yang dikeluarkan lebih kecil.
Rujukan :< 50 g/mL : Gagal jantung (-)
    > 100 g/mL : Prediksi gagal jantung

Artikel Terkait

0 comments

Post a Comment

Cancel Reply