Wednesday, May 7, 2014

Pemeriksaan Infrak Miokar



Infrak miokard adalah salah satu dari kelainan jantung. Infrak miokard merupakan penurunan secara tiba-tiba aliran darah arteri koronaria kejantung atau terjadinya peningkatan kebutuhan oksigen secara tiba-tiba tanpa perfusi arteri koronaria yang cukup sehingga mengakibatkan kematian atau nekrosis jaringan miokard. Pada bahasan kali ini akan dijelaskan mengenai beberapa pemeriksaan yang sensitif terhadap infrak miokard.

Pemeriksaan infrak miokard terdiri dari tiga pemeriksaan atau yang disebut dengan triple cardiac marker yaitu CK-MB, Myoglobin, dan Troponin I. pemeriksaan ini dapat dilakukan secara bersamaan sehingga sensitivitas dalam menetapkan diagnosis infrak miokard semakin tinggi. CK (creatinie kinase) merupakan suatu enzim yang mengidentifikasi adanya AMI (Acute Myocard Infrak) akan tetapi pemeriksaan CK ini tidak terlalu spesifik untuk kerusakan otot miokard karena enzim CK juga terdapat dalam paru-paru, otot skelet, dan otak sehingga jika terjadi kerusakan pada organ tersebut CK akan mengalami peningkatan. CK dibagi menjadi tiga, yaitu MM, MB, dan BB. CK-MM paling banyak terdapat di skelet, CK-MB di miokardium (jantung), sedangkan CK-BB ditemukan maksimum di otak. CK-MM dan CK-MB akan mengalami peningkatan dalam suatu keadaan seperti cedera otot, injeksi intra muskular, dan infrak miokard. Pemeriksaan CK dilakukan dengan mengambil serum/plasma vena, pengambilan ini dilakukan sebelum injeksi intra muskular karena jika dilakukan setelah injeksi intra muskular akan memberikan nilai yang positif palsu seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sample juga harus bebas dari hemodialisis, jika sample tidak langsung diperiksa maka harus disimpan dalam keadaan beku. Kadar normal CK dalam suhu 300C pada laki-laki yaitu 5-35 μg/ml atau 30-180 IU/l, pada wanita 5-25 μg/ml atau 25-150 IU/l, neonates 65-580 IU/l, anak laki-laki 0-70 IU/l, anak perempuan 0-50 IU/l.

CK-MB merupakan bagian dari CK yang sebagian besar berada di otot jantung/miokardium. CK-MB adalah isoenzim yang khusus pada jantung yang merupakan enzim yang khas untuk mengidentifikasi AMI. Distribusi CK-MB didalam tubuh paling banyak terdapat di miokardium dan hanya sekitar 20% berada di skelet dan CK-MM juga ada di miokardium akan tetapi jumlahnya sangat sedikit yaitu kurang dari 1%. Nilai normal dari CK-MB adalah kurang dari 10 U/l. CK-MB akan meningkat pada keadaan infrak miokard, angina pektoris, operasi jantung dan hipoteroidisme. Pemeriksaan CK-MB sama dengan pemeriksaan CK. Sensitivitas CK-MB terhadap infrak miokard sebesar 100% sedangkan spesivitasnya sangat rendah. CK-MB akan meningkat dalam 3-12 jam setelah onset infrak, puncaknya 18-24 jam dan kembali normal dalam 24/48-72 jam dengan pola pengambilan sample setelah onset nyeri tiap 12 jam x 3. Keuntungan dari pemeriksaan CK-MB adalah alat diagnostik yang established, Indikator AMI yang sensitive dan spesifik berguna untuk diagnosis reinfrak yang terjadi 48 jam setelah AMI awal, sedangkan kekurangannya adalah peningkatan kadar dipengaruhi oleh kerusakan oto skeletal, gangguan atau trauma termasuk kardioversi dan pembedahan, dan kadar serum akan meningkat 6-8 jam setelah iskemik serta jendela diagnostic sampai 72 jam setelah AMI.

Troponin merupakan protein spesifik yang berada diotot jantung dan otot skelet. Troponin dibagi menjadi tiga, yaitu troponin T, I dan C. Troponin T berkekuatan 70000 dalton berfungsi untuk mengatur ikatan troponin pada tropomiosin, troponin I berkekuatan 24000 dalton berfungsi untuk menghambat interaksi kepala myosin dengan aktin, sedangkan troponin C memiliki kekuatan 18000 dalton dan berfungsi untuk mengikat ion Ca2+ yang memegang mekanisme kontraksi. Nilai normal troponin < 0.16 U/l. Pemeriksaan troponin dilakukan untuk mengetahui cedera miokardium dan serangan jantung.

Jadi, CK khususnya CK-MB dan troponin merupakan suatu enzim yang mengidentifikasi adanya AMI. Sensitivitas CK-MB terhadap infrak miokard sebesar 100% sedangkan spesivitasnya sangat rendah. Pemeriksaan troponin juga dapat dilakukan untuk mengetahui adanya cedera miokardium dan serangan jantung.

Artikel Terkait

0 comments

Post a Comment

Cancel Reply