Apa itu Hepatitis C?
Hepatitis itu artinya radang di hati. Penyebab peradangan ini bisa bermacam-macam, mulai dari virus, bahan kimia, obat-obatan dan alkohol. C itu jenis virusnya.Biasanya disebut dengan singkatan VHC (Virus Hepatitis C) atau HCV (Hepatitis C Virus). Jadi hepatitis C adalah peradangan di hati yang disebabkan oleh virus hepatitis C. Di Indonesia virus hepatitis C adalah salah satu penyebab penyakit hati.
Hepatitis itu artinya radang di hati. Penyebab peradangan ini bisa bermacam-macam, mulai dari virus, bahan kimia, obat-obatan dan alkohol. C itu jenis virusnya.Biasanya disebut dengan singkatan VHC (Virus Hepatitis C) atau HCV (Hepatitis C Virus). Jadi hepatitis C adalah peradangan di hati yang disebabkan oleh virus hepatitis C. Di Indonesia virus hepatitis C adalah salah satu penyebab penyakit hati.
Bagaimana gejalanya?
Hepatitis C dikenal sebagai wabah terselubung (silent disease) yaitu penyakit dengan gejala yang tidak kentara. Biasanya gejalanya minimal dan hampir tidak kentara. Sering orang datang ke dokter dengan membawa hasil cek up anti HCV positif. Setelah ditanya ternyata mereka ini baru terdeteksi saat ingin donor darah dan darah mereka ditolak karena mengandung virus hepatitis C.. Nah orang yang mendonorkan darah adalah orang yang merasa sehat kan. Banyak orang yang mengidap Hepatitis C tetapi sebagian besar dari mereka tidak sadar karena mereka tidak merasakan gejalanya selama bertahun-tahun sejak terinfeksi.
Hepatitis C dikenal sebagai wabah terselubung (silent disease) yaitu penyakit dengan gejala yang tidak kentara. Biasanya gejalanya minimal dan hampir tidak kentara. Sering orang datang ke dokter dengan membawa hasil cek up anti HCV positif. Setelah ditanya ternyata mereka ini baru terdeteksi saat ingin donor darah dan darah mereka ditolak karena mengandung virus hepatitis C.. Nah orang yang mendonorkan darah adalah orang yang merasa sehat kan. Banyak orang yang mengidap Hepatitis C tetapi sebagian besar dari mereka tidak sadar karena mereka tidak merasakan gejalanya selama bertahun-tahun sejak terinfeksi.
Bagaimana seseorang dapat tertular Hepatitis C?
Virus hepatitis C adalah virus yang terkandung dalam darah, artinya virus ini menyebar/menular melalui darah dan produk-produk darah. Cara penularan umumnya meliputi:
Virus hepatitis C adalah virus yang terkandung dalam darah, artinya virus ini menyebar/menular melalui darah dan produk-produk darah. Cara penularan umumnya meliputi:
- Luka tusuk jarum suntik di kalangan tenaga kesehatan.
- Transfusi darah sebelum pertengahan tahun 1992 (selepas tahun 1992, bank darah mulai melakukan penapisan secara ketat untuk Hepatitis C dengan menerapkan cara pemeriksaan yang efektif).
- Pemakaian narkoba suntik (misalnya pemakaian jarum suntik yang sama secara bergantian).
- Akupunktur, tindikan dan tato pada tubuh dengan menggunakan jarum yang tidak disterilisasi atau dibersihkan sebagaimana mestinya
- Pemakaian barang-barang perawatan pribadi secara bergantian (misalnya pisau cukur, sikat gigi, gunting atau pengikir kuku) dan alat-alat rumah tangga lainnya yang telah terkena darah.
Perlu diketahui bahwa virus hepatitis C tidak menular melalui kontak biasa seperti berpelukan, bersin, batuk atau duduk berdekatan dengan pengidap Hepatitis C.
Hepatitis C jarang ditularkan lewat aktivitas seksual. Namun, ada kecenderungan bahwa mereka yang memiliki banyak pasangan seksual juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami infeksi virus hepatitis C.
Langkah apa saja yang diperlukan untuk memastikan bahwa seseorang mengidap Hepatitis C?
Ada tiga jenis pemeriksaan utama yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis dan memantau infeksi hepatitis C:
Hepatitis C jarang ditularkan lewat aktivitas seksual. Namun, ada kecenderungan bahwa mereka yang memiliki banyak pasangan seksual juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami infeksi virus hepatitis C.
Langkah apa saja yang diperlukan untuk memastikan bahwa seseorang mengidap Hepatitis C?
Ada tiga jenis pemeriksaan utama yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis dan memantau infeksi hepatitis C:
- Uji HCV Kualitatif: jika tes ELISA menunjukkan bahwa Anda telah terpapar virus hepatitis C, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan HCV Polymerase Chain Reaction kualitatif. Pemeriksaan ini secara khusus memeriksa ada tidaknya HCV RNA dan akan bermanfaat jika tes ELISA tidak dapat diandalkan.
- Tes Genotipe: untuk menentukan jenis virus hepatitis C yang menginfeksi Anda. Hasil tes ini akan menentukan lama pengobatan yang akan diberikan dokter Anda.
- Tes Kesehatan Hati:
- ALT (SGPT): Tes darah yang mengukur ensim alanine amino-transferase yang biasanya terdapat di dalam hati. Peningkatan ALT menandakan adanya suatu infeksi di hati.
- Biopsi hati (dianjurkan, tetapi tidak wajib): pemeriksaan ini bukan sebuah prosedur berbahaya apabila dilakukan oleh dokter yang berpengalaman dan dilakukan dengan mengangkat sedikit sampel jaringan dari hati untuk diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan ini merupakan cara terbaik untuk mengetahui tingkat kerusakan hati dan/atau menemukan bentuk penyakit hati lainnya.
Siapa yang paling tepat untuk mengambil kesimpulan akhir bahwa seseorang positif terinfeksi Hepatitis C?
Apabila dokter umum Anda meminta Anda untuk melakukan test hepatitis C, tanyakanlah apakah Anda perlu merujuk kepada spesialis gastroentero-hepatologi (ahli pencernaan dan hati) untuk memastikan bahwa Anda benar – benar positif mengidap hepatitis C.
Apabila dokter umum Anda meminta Anda untuk melakukan test hepatitis C, tanyakanlah apakah Anda perlu merujuk kepada spesialis gastroentero-hepatologi (ahli pencernaan dan hati) untuk memastikan bahwa Anda benar – benar positif mengidap hepatitis C.
Dokter apa Hepatitis C sudah ada obatnya dan bisa disembuhkan?
Ya. Hepatitis C bisa disembuhkan dengan terapi pengobatan yang tepat. Hepatitis C biasanya diobati dengan interferon tunggal atau kombinasi interferon dengan ribavirin. Interferon merupakan protein yang tak asing bagi tubuh manusia. Bahkan, secara terus-menerus tubuh manusia memproduksi interferon dan produksi interferon ini akan semakin banyak pada saat tubuh berusaha berjuang melawan virus.
Pegylated interferon alfa -2a merupakan obat terbaru yang ada saat ini dan paling efektif untuk melawan virus Hepatitis C.
Pengobatan dapat membantu penderita hepatitis C untuk mengurangi kadar virus di dalam darah mereka, sampai akhirnya virus ini tidak dapat terdeteksi lagi.
Hanya dokter yang dapat memutuskan berapa lama terapi yang dibutuhkan untuk genotipe tertentu, tetapi pada umumnya penderita dengan genotype 1 dan 4 membutuhkan 48 minggu perawatan, dan penderita dengan genotipe 2 dan 3 hanya membutuhkan 24 minggu perawatan.
Apa keuntunganya bila saya menjalani pengobatan sekarang?
Penelitian membuktikan bahwa penderita hepatitis C yang berusia lebih muda dan mereka yang belum mengalami gejala kerusakan hati yang parah merespon pengobatan dengan lebih baik. Jadi semakin cepat terdeteksi dan diobati kesempatan untuk sembuh semakin besar.
Ya. Hepatitis C bisa disembuhkan dengan terapi pengobatan yang tepat. Hepatitis C biasanya diobati dengan interferon tunggal atau kombinasi interferon dengan ribavirin. Interferon merupakan protein yang tak asing bagi tubuh manusia. Bahkan, secara terus-menerus tubuh manusia memproduksi interferon dan produksi interferon ini akan semakin banyak pada saat tubuh berusaha berjuang melawan virus.
Pegylated interferon alfa -2a merupakan obat terbaru yang ada saat ini dan paling efektif untuk melawan virus Hepatitis C.
Pengobatan dapat membantu penderita hepatitis C untuk mengurangi kadar virus di dalam darah mereka, sampai akhirnya virus ini tidak dapat terdeteksi lagi.
Hanya dokter yang dapat memutuskan berapa lama terapi yang dibutuhkan untuk genotipe tertentu, tetapi pada umumnya penderita dengan genotype 1 dan 4 membutuhkan 48 minggu perawatan, dan penderita dengan genotipe 2 dan 3 hanya membutuhkan 24 minggu perawatan.
Apa keuntunganya bila saya menjalani pengobatan sekarang?
Penelitian membuktikan bahwa penderita hepatitis C yang berusia lebih muda dan mereka yang belum mengalami gejala kerusakan hati yang parah merespon pengobatan dengan lebih baik. Jadi semakin cepat terdeteksi dan diobati kesempatan untuk sembuh semakin besar.
Adakah efek samping dari terapi? Apakah semua orang mengalaminya?
Penggunaan interferon alfa sangat mungkin menimbulkan efek samping. Namun sama seperti terapi lainnya, efek ini berbeda pada setiap orang. Kabar baiknya adalah Anda bisa menghadapinya karena efek samping yang biasa terjadi sama seperti efek influenza, demam, menggigil, nyeri otot, lemah dan diare, mual dan kadang-kadang rambut rontok. Gejala-gejala ini akan pulih dengan sendirinya bila pengobatan dihentikan.
Apakah ini akan terus mengikuti selama terapi sampai selesai? Bagaimana mengatasinya?
Efek samping interferon biasanya lebih menganggu pada awal pengobatan, dan mulai sirna dalam 7-10 hari. Demam dan menggigil biasanya muncul dalam 2-4 jam setelah pemakaian dan berlangsung selama 30 menit. Anda bisa menggunakan baju hangat selama serangan demam itu. Minumlah analgesik seperti parasetamol atau obat anti radang lainnya untuk menurunkan demam.
Perlu diperhatikan bahwa terapi ribavirin bisa menyebabkan cacat lahir dan/atau bayi meninggal di dalam kandungan. Jika Anda wanita dan ingin mengandung, Anda harus segera menjalani tes kehamilan dengan hasil negatif sebelum mulai menjalani terapi kombinasi pegylated interferon dengan ribavirin setiap bulan selama pengobatan. Anda harus memastikan bahwa hasil tes kehamilan Anda tetap negatif di bulan-bulan selama pengobatan hingga 6 bulan setelah pengobatan dihentikan.
Jika Anda pria dan tengah menjalani pengobatan dengan kombinasi ribavirin, istri Anda tidak boleh hamil selama pengobatan. Istri Anda harus menggunakan alat kontrasepsi yang efektif selama periode itu.
Penggunaan interferon alfa sangat mungkin menimbulkan efek samping. Namun sama seperti terapi lainnya, efek ini berbeda pada setiap orang. Kabar baiknya adalah Anda bisa menghadapinya karena efek samping yang biasa terjadi sama seperti efek influenza, demam, menggigil, nyeri otot, lemah dan diare, mual dan kadang-kadang rambut rontok. Gejala-gejala ini akan pulih dengan sendirinya bila pengobatan dihentikan.
Apakah ini akan terus mengikuti selama terapi sampai selesai? Bagaimana mengatasinya?
Efek samping interferon biasanya lebih menganggu pada awal pengobatan, dan mulai sirna dalam 7-10 hari. Demam dan menggigil biasanya muncul dalam 2-4 jam setelah pemakaian dan berlangsung selama 30 menit. Anda bisa menggunakan baju hangat selama serangan demam itu. Minumlah analgesik seperti parasetamol atau obat anti radang lainnya untuk menurunkan demam.
Perlu diperhatikan bahwa terapi ribavirin bisa menyebabkan cacat lahir dan/atau bayi meninggal di dalam kandungan. Jika Anda wanita dan ingin mengandung, Anda harus segera menjalani tes kehamilan dengan hasil negatif sebelum mulai menjalani terapi kombinasi pegylated interferon dengan ribavirin setiap bulan selama pengobatan. Anda harus memastikan bahwa hasil tes kehamilan Anda tetap negatif di bulan-bulan selama pengobatan hingga 6 bulan setelah pengobatan dihentikan.
Jika Anda pria dan tengah menjalani pengobatan dengan kombinasi ribavirin, istri Anda tidak boleh hamil selama pengobatan. Istri Anda harus menggunakan alat kontrasepsi yang efektif selama periode itu.
Bagaimana kita tahu bahwa pengobatan yang dilakukan berhasil?
Terobosan terbaru dalam penatalaksanaan hepatitis C saat ini telah meningkatkan kesempatan pasien untuk sembuh. Bahkan saat ini kita sudah dapat memprediksi pencapaian kesembuhan pasien dengan memeriksa HCV RNA dalam satu bulan terapi (rapid virological response) dan tiga bulan terapi (early virological response). Tujuan akhir dari terapi hepatitis C adalah tercapainya respon virologi menetap (sustained virological response) yaitu tidak terdeteksinya virus enam bulan setelah terapi selesai. Jadi apabila seseorang telah mengalami respon virologi menetap maka orang itu dinyatakan sembuh.
Terobosan terbaru dalam penatalaksanaan hepatitis C saat ini telah meningkatkan kesempatan pasien untuk sembuh. Bahkan saat ini kita sudah dapat memprediksi pencapaian kesembuhan pasien dengan memeriksa HCV RNA dalam satu bulan terapi (rapid virological response) dan tiga bulan terapi (early virological response). Tujuan akhir dari terapi hepatitis C adalah tercapainya respon virologi menetap (sustained virological response) yaitu tidak terdeteksinya virus enam bulan setelah terapi selesai. Jadi apabila seseorang telah mengalami respon virologi menetap maka orang itu dinyatakan sembuh.
Dokter ketika seseorang menolak untuk menjalani terapi apa resikonya?
Jika tidak diobati akan berakibat fatal karena bisa mengakibatkan sirosis atau pengerasan hati, kanker hati dan berakhir dengan kematian.
Jika tidak diobati akan berakibat fatal karena bisa mengakibatkan sirosis atau pengerasan hati, kanker hati dan berakhir dengan kematian.
Apa yang ingin dokter sampaikan untuk mereka yang berisiko atau sudah terdiagnosis hepatitis C?
Hepatitis C itu adalah silent disease, walaupun penyakit yang diderita sudah kronik tetapi bisa saja Anda tidak merasakan gejala apa-apa. Virus hepatitis C belum ada vaksinnya tetapi jangan khawatir karena penyakit ini bisa disembuhkan dan semakin cepat diterapi semakin besar kesempatan untuk sembuh. Jadi, berhati-hatilah dan jika berisiko segera periksakan diri ke dokter. Jangan sampai terlambat.
Hepatitis C itu adalah silent disease, walaupun penyakit yang diderita sudah kronik tetapi bisa saja Anda tidak merasakan gejala apa-apa. Virus hepatitis C belum ada vaksinnya tetapi jangan khawatir karena penyakit ini bisa disembuhkan dan semakin cepat diterapi semakin besar kesempatan untuk sembuh. Jadi, berhati-hatilah dan jika berisiko segera periksakan diri ke dokter. Jangan sampai terlambat.
0 comments
Post a Comment