Klasifikasi
ilmiah
Spesies
: Neisseria meningitides
Karakteristik
Penyakit Meningokokus adalah satu penyakit
berjangkit. Neisseria menigitides (meningokokus) merupakan bakteri kokus gram negatif yang secara
alami hidup di dalam tubuh manusia. Meningokokus bisa menyebabkan infeksi pada
selaput yang menyelimuti otak dan sumsum tulang belakang (meningitis), infeksi
darah, dan infeksi berat lainnya pada dewasa dan anak-anak.
Patogenesis
Manusia
adalah satu-satunya inang dimana meningococci menjadi patogen. Hidung dan
tenggorokan merupakan pintu masuk bagi penyakit yang disebabkan oleh
meningococci.
Pada organ
tersebut, organisme menempel pada sel epitel dengan bantuan pilinya; mereka
membentuk flora transient (yang berumur pendek) tanpa menampakkan gejala. Dari
hidung dan tenggorokan (nasopharynx), organisme menuju aliran darah menimbulkan
bakteremia; gejala yang timbul mungkin mirip dengan infeksi pada saluran
pernafasan atas. Fulminant meningococcemia lebih parah lagi dengan demam
yang tinggi dan ruam-ruam yang bisa menjadi koagulasi diseminasi intravaskular
dan kolaps pada aliran darah (sindrom Waterhouse-Friderichsen). Meningitis
adalah suatu komplikasi yang paling banyak ditemui pada meningococcemia. Muncul
gejala mendadak dengan sakit kepala yang terus-menerus, muntah, dan leher kaku
dan hal ini dapat berkembang ke arah koma hanya dalam waktu beberapa jam.
Selama
proses meningococcemia, terdapat thrombosis pada pembuluh darah kecil di
berbagai organ, dengan infiltrasi perivaskuler dan petechial hemorrhages.
Mungkin terjadi myocarditis interstisial, arthritis dan lesi pada kulit. Pada
meningitis, selaput otak akan terinflamasi akut dengan thrombosis pada pembuluh
darah dan eksudasi pada leukosit polimorfonukleat, sehingga permukaan otak akan
tertutupi oleh eksudat nanah yang kental.
Tidak
diketahui apa yang mengubah sebuah infeksi yang tanpa gejala pada hidung dan
tenggorokan menjadi meningococcemia dan meningitis, namun hal ini dapat dicegah
dengan antibodi serum bakterisidal spesifik yang dapat melawan senotipe yang
menginfeksi. Neisseria bakterimia menyukai kondisi yang tidak ada antibodi
bakterisidalnya (IgM dan IgG), terhambatnya kinerja serum bakterisidal oleh
blokade antibodi IgA atau kekurangan komponen-komponen komplemen (C5, C6, C7
atau C8). Meningococci siap berfagositosis dalam keadaan opsonin spesifik.
Infeksi
berlaku secara epidemik terutama di kalangan anak-anak yang berumur 5 tahun ke bawah. Yang paling rentan ialah bayi
berumur 6 - 24 bulan. Persentase kematian pada anak-anak mencapai 80% jika
tidak dirawat. Dengan perawatan persentase ini dapat berkurang 10% dalam
populasi. Persentase komplikasi neurologi rendah jika dibandingkan dengan
meningitis yang disebabkan oleh organisme lain.
Kekebalan
Kekebalan
terhadap infeksi yang disebabkan oleh meningococci berkaitan dengan keberadaan
antibodi bakterisidal yang spesifik, komplemen-dependent dalam serum.
Antibodi-antibodi
ini berkembang setelah infeksi subklinis dengan strain yang berbeda atau
injeksi antigen grup spesifik, tipe spesifik, atau kedua-duanya. Antigen
kekebalan untuk kelompok A, C, Y, dan W-135 adalah polisakarida kapsuler. Pada
kelompok B, antigen spesifik yang cocok digunakan sebagai vaksin, belum
terdefinisikan; namun vaksin dari kelompok B dengan campuran antigen telah
digunakan di banyak bagian dunia. Vaksin yang berkonjugasi untuk beberapa
kelompok sedang dalam perkembangan dan memberikan harapan besar. Balita
mempunyai kekebalan pasif melalui antibodi IgG yang ditransfer dari ibunya.
Anak-anak dibawah usia 2 tahun tidak mudah menghasilkan antibodi ketika
diimunisasi dengan bakteri meningococci atau bakteri polisakarida lainnya.
Pengobatan
Penicillin
G adalah obat yang dipilih untuk mengobati penyakit ini. Chlorampenicol atau
cephalosporin generasi ketiga seperti cefotaxime atau ceftriaxone digunakan
untuk orang yang alergi terhadap penicillin. Rifampin 600 mg 2 kali sehari
selama 2 hari secara oral ( atau minocycline 100 mg setiap 12 jam ) dapat
menghilangkan keberadaan carrier dan bekerja sebagai chemoprophylaxis.
Pencegahan
Kasus
klinis dari meningitis hanya memperlihatkan sedikit sumber infeksi, dan isolasi
hanya menjadi kegunaan yang terbatas. Lebih penting lagi adalah pengurangan
kontak personal pada populasi yang memiliki tingkat carrier yang tinggi. Hal
ini dapat dicapai dengan menghindari kepadatan populasi. Polisakarida spesifik
dari kelompok A, C, Y, dan W-135 dapat menstimulasi respon antibodi dan
melindungi orang yang rentan untuk melawan infeksi.
0 comments
Post a Comment