Sputum dibuat sediaan pada objek. Sediaan yang sudah kering
difiksasi dan dilakukan pengecatan Ziehl Neelsen. Pewarnaan Ziehl
Neelsen akan menampakkan bakteri tahan asam yang berwarna merah dengan
latar berwarna biru. Hasil yang didapat adalah terdapatnya bakteri tahan asam
(Kurniawati, 2005).
a. Alat - alat
Alat yang digunakan dalam pemeriksaan
BTA adalah :
1) Ose
2) Kaca preparat
3) Bunsen
4) Pipet tetes
5) Mikroskop
(Depkes RI,
2007).
a. Bahan - bahan
Bahan yang digunakan dalam
pemeriksaan BTA adalah :
1) Sputum
2) Larutan basic
fuchsin
3) Asam alkohol
4) Methylen blue
5) Oil imersi
(Depkes, RI,
2007).
b. Cara kerja
1) Sputum di ambil
dengan ose dan dibuat sediaan dengan bentuk sesuai pola dengan
ukuran 2 x 3..
2) Buat kuil kuil kecil mengelilingi olesan
agar dahak menyebar secara merata.
3) Preparat dikeringkan
4) Letakkan sediaan diatas rak pewarnaan.
5) Genangi seluruh permukaan sediaan dengan
carbol fuchsin.
6) Panasi sediaan dengan api bunsen disetiap
sediaan sampai keluar uap jangan sampai mendidih.
7) Diamkan 5 menit.
8) Bilas sediaan dengan hati-hati menggunakan
air mengalir.
9) Genangi dengan asam alkohol sampai tidak
tampak warna merah carbol fuchsin.
10) Genangi permukaan sediaan dengan methylen
blue selama 20-30 detik.
11) Bilas sediaan dengan air mengalir.
12) Keringkan sediaan di udara
13) Nyalakan Mikroskop
14) Sediaan diberi oil imersi
15) Baca hasil dengan lensa objecktif 100 x.
c. Interprestasi hasil
Pembaacaan hasil
pemeriksaan sediaan dahak dilakukan dengan menggunakan skala IUATLD sebagai
berikut (Depkes, 2002) :
a. Tidak ditemukan BTA
dalam 100 lapang pandang, disebut negatif.
b. Ditemukan 1-9 BTA
dalam 100 lapang pandang, ditulis jumlah kuman yang ditemukan.
c. Ditemukan 10-99 BTA
dalam 100 lapang pandang, disebut + atau (1+).
d. Ditemukan 1-20 BTA
dalam 1 lapang pandang, disebut ++ atau (2+), minimal dibaca 50
lapang pandang.
e. Ditemukan >10
BTA BTA dalam 1 lapang pandang, disebut +++ atau (3+), minimal dibaca 20 lapang
pandang.
0 comments
Post a Comment