Thursday, May 8, 2014

FORMAT PEMERIKSAAN KULTUR MIKROORGANISME

I.                   PENDAHULUAN
Dalam keadaan normal darah bersifat steril, tidak dikenal adanya flora normal dalam darah. Ditemukannya bakteri dalam darah. Ditemukannya bakteri disebut juga bakterimia
Eksudat pus yang didapat dari penderita adalah tanda bahwa sudah ada infeksi oleh kuman tertentu pada penderita. Kuman tersebut disolasi dari pus. Kegagalan dalam pembiakan. Kuman dari bahan pus terutama karena pasien sudah minum antibiotika
Pada orang sehat, urine semestinya steril. Apabila didalam urine ditemukan adanya mikroorganisme (kuman ) yang jumlahnya lebih dari 10000/ml. merupakan suatu indikasi bahwa orang tersebut mengalami infeksi. Untuk mengetahui jenis kuman kuman yang menginfeksi, dapat dilakukan pemeriksaan urine kultur.
Seperti halnya darh dan urine dalam keadaan normal cairan otak bersifat steril. Bila terjadi pasangan / terinfeksi, cairan otak dapat menjadi purulen disebut meningitis. Meningitis purulenta atau dapat juga menjadi serosa disebut meningitis serosa.
II.                TUJUAN
Untukk isolasi dan identifikasi jenis bakteri yang terdapat dalam sampel.
III.            BAHAN / SAMPEL / SPESIMEN :
Darah, eksudat, urine cairan otak
IV.              MEDIA
1. Blood Agar
2. mac Counkey Agar
3. moeller hinton Broth
4. tio glicolate
5. moeller hinton agar + 5% darah
6. larutan hipoklorit 2%
7 TSI SIM , simon citrate
8. gula-gula
9. reagen
V.                 ALAT-ALAT
1.        
1.       Inkubator
2.       Mikroskop
3.       Tabung reaksi
4.       Petri dish
5.       Ose / sengklit
6.       Pinset
7.       Busen
8.       Objek glass
9.       Pensil kaca
IV. CARA KERJA
 Mikroskopik
a. warnai sediaan dengan pewarnaan gram
1.       b.  baca dibawah mikroskop dengan pembesaran 10×100
c. amati dan catat sifat gram dan morfologi sal kuman
2. isolasi dan identifikasikan

a. inokulasikan darah untuk kuman aerob
- agar darah untuk kuman aerob
- agar darah untuk kuman anaerob
- agar mc conkey untuk kuman gram negative
-kaldu thiologic olate ( untuk cadangan bila pembiakan secara langsung tidak tumbuh)
b. inkubasi : agar darah pertama dan Mc conkey pada suhu 35. 37C selama 24 jam (khusus sampel darah)
- agar darah kedua dan Mc conkey pada suhu 35. 37C selama 24 -48 jam dalam sungkup lilin / anaerobic JAR
c. amati pertumbuhan koloni- bila media agar tidak ada pertumbuhan atau pertumbuhannya sangat sedikit, maka lakukan inokulasi ulang dari inokulum pada kaldu thioglicolite ( khusus sampel darah, inkubasi dan Inokulasi ulang dilakukan selama 4-6 hasi).
- bila sudah ada pertumbuhan koloni kuman yang cukup tidak diperlukan adanya inokulasi ulang, kemudian dilanjutkan dengan pewarnaan gram.
d. kolloni tersangka diuji dengan uji identifikasi :
- sesuai tabel 1 untuk kuman gram positif coccus katalase positif
- sesuai tabel 2 untuk kuman gram positif cocus katalase negative
- kuman gram positif batang dari agar darah dilanjutkan dengan uji identifikasi.
Kuman gram negative batang dari agar Mc conkey dilanjutkan dengan uji identifikasi bila terjadi fermentasi dan sesuai tabel 8 bila tidak terjadi fermentasi.
VII.           PENCATATAN DAN PELAPORAN
-          Setelah hasil identifikasi ditemukan lengkap dengan spesiesnya demikian juga bila tidak ada pertumbuhan (hasil negative) dicatat dlm nuku register lab. Dan laporkan pada pengirim dalam formulir hasil pemeriksaan.


Artikel Terkait

0 comments

Post a Comment

Cancel Reply